Senin, 11 Juli 2011

Kasiat Jagung

Tidak ada salahnya memasukkan jagung ke dalam menu makanan sehari-hari karena bisa mendapatkan asupan mineral yang penting untuk tulang dan gigi yang kuat. Ini karena jagung memiliki 2 sumber nutrisi penting yang bisa membuat gigi dan tulang kuat yaitu magnesium dan fosfor.

Tulang tidak hanya aktif selama masa pertumbuhan saja, tapi diseluruh kehidupan. Tulang akan melepaskan kalsium ke dalam darah setiap waktu yang dibutuhkan untuk fungsi-fungsi vital. Hal ini membutuhkan asupan kalsium yang cukup serta nutrisi penting lainnya termasuk dua mineral yang ada dalam jagung.

Berbagai vitamin, mineral dan serat yang sehat terkandung di dalam jagung. Tapi ada 2 jenis mineral dalam jagung yang bermanfaat membuat gigi dan tulang kuat, yaitu magnesium dan fosfor, seperti dikutip dari Livestrong, Senin (11/7/2011).

Magnesium
Magnesium memiliki fungsi penting bagi seluruh tubuh, seperti membantu sel menghasilkan energi, untuk memproduksi DNA, RNA dan protein antioksidan, membantu kontraksi otot dan impuls saraf yang membawa kalium dan kalsium melintasi membran sel.

Sekitar 60 persen magnesium di dalam tubuh terletak di tulang, yang mana magnesium memberikan kontribusi untuk kepadatan dan membantu membangun kembali pertumbuhan tulang. Jika seseorang kekurangan magnesium, maka jumlah kalsiumnya menjadi rendah dan berpengaruh terhadap kondisi tulang.

Fosfor
Peneliti dari University of Maryland Medical Center menuturkan bahwa fosfor dalam bentuk fosfat bisa membangun dan memperkuat gigi serta tulang dengan meningkatkan massa mineralnya.

Mineral ini juga berkontribusi terhadap struktur membran sel, reaksi kimia dalam tubuh, membantu menyaring limbah dalam ginjal serta menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.


Orang yang Tidak Boleh Pakai Lensa Kontak

Soft lens atau lensa kontak saat ini tidak hanya digunakan untuk membantu penglihatan, tapi juga untuk gaya-gayaan. Tapi tidak semua mata bisa menggunakan soft lens terutama pada tipe-tipe orang di bawah ini.

"Tidak semua mata bisa boleh menggunakan soft lens," ujar Dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE dalam acara talkshow Pemakaian Soft Lens Lebih dari 8 Jam Berpotensi Membuat Mata Kekurangan Oksigen di restoran Bunga Rampai, Jakarta, Senin (11/7/2011).

Tipe-tipe orang yang tidak boleh menggunakan soft lens ini, menurut Dr Tri adalah:
1. Orang-orang dengan mata yang sedang mengalami infeksi aktif
2. Orang-orang dengan mata yang sedang mengalami peradangan aktif

"Ada pula orang yang mengalami kontra indikasi relatif yang perlu pengawasan secara hati-hati," ujar dokter yang menjadi Kepala Divisi Refraksi dan Lensa Kontak Departemen Mata FKUI-RSCM.

Tipe orang-orang yang mengalami kontra indikasi relatif yaitu:
1. Orang dengan gangguan mata kering.
Untuk yang mengalami mata kering ringan masih diperbolehkan menggunakan kontak lensa tapi dengan pengawasan ketat, tapi jika mengalami mata kering berat maka disarankan tidak menggunakan lensa kontak.
2. Orang dengan mata yang mengalami gangguan perabaan seperti sensitivitas kornea yang berkurang.

"Orang dengan sensitivitas yang berkurang akan tidak merasa apa-apa kalau ada sesuatu yang tidak nyaman dengan korneanya," ujar Dr Tri.

Umumnya kondisi-kondisi ini disebabkan oleh beberapa pengakit seperti penyakit saraf atau stroke ringan, dan jarang sekali terjadi sejak lahir.

Dr Tri mengingatkan agar tidak sembarangan menggunakan lensa kontak, karenanya perlu dilakukan pemeriksaan mata terlebih dahulu untuk menentukan apakah ia cocok menggunakan lensa kontak atau tidak, mencegah masalah dan mendiagnosa masalah.

"Selama pemakaian lensa kontak sebaiknya si pemakai melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali, tapi kalau ada keluhan jangan menunggu sampai 6 bulan," ujar Dr Tri yang juga menjadi ketua contact lens center di Jakarta Eye Center.


Minggu, 10 Juli 2011

“Musim Manggaro; Sebuah Antologi Cerpen Perempuan Minangkabau”

 

Di tengah derasnya arus globalisasi belakangan ini, muncul begitu banyak cerpen-cerpen yang menceritakan materialisme dan hedonisme. Secara tidak langsung  kondisi inilah yang membuat generasi muda menganggap sebuah kearifan lokal merupakan hal yang sudah kadarluasa atau ketinggalan zaman.

Melihat kondisi seperti itu maka kami mencoba mencari alternatif untuk menghadapi kuatnya arus globalisasi, dengan menerbitkan “Musim Manggaro: Sebuah Antologi Cerpen Perempuan Minangkabau”. Meski budaya membaca dan menulis pada masyarakat kita saat ini masih terbilang jauh dari memadai, apa lagi untuk menerima kehadiran karya penulis-penulis muda yang berbau lokal, tidak membuat kami berhenti begitu saja untuk terus melahirkan penulis-penulis muda berbakat.

Buku ini, merupakan kumpulan cerpen yang menceritakan bagaimana kehidupan perempuan dengan latar geografis Minangkabau dalam mengarungi setiap kehidupan yang dihadapinya. Adat istiadat dan aturan-aturan yang sudah berlaku sebelumnya, sangat kuat dalam setiap cerita. Elly Delfia menguraikan kata demi kata bagaimana perempuan Minang  dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada di lingkungannya dan mewujudkan impian yang tertunda dengan kondisi sederhana, tanpa ada rasa menyerah dan putus asa.

Masalah yang timbul dalam mengarungi hidup sangat beraneka ragam. Ini yang dialami para perempuan di Indonesia maupun Minang. Penulis mencoba untuk menceritakan dan memberikan jawaban dari setiap permasalahan di dunia ini dari sudut pandang Islam dan keminangkabauan. Penulis menyampaikan dengan cara yang menyejukkan dan membuat pembacanya terhanyut dalam sebuah permasalahan yang ada. Ia juga membuat buku ini ringan dibaca dan dapat diselesaikan dalam sekali duduk.


Sumber dari Padang-today Oleh : Elly Delfia

 
free counters

Blogger Community

Diberdayakan oleh Blogger.